Advocarenews.com – Viral sebelumnya bahwa Kades Tumbang Jala, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan inisial P melakukan penyerangan terhadap warganya dalam keadaan mabuk yang menyebabkan 3 warga terluka. Hal tersebut dibantah langsung oleh Restu Mini,S.H. selaku Kuasa Hukum.
Restu menjelaskan bahwa pada Faktanya Kliennya tersebut tidak ada melakukan penyerangan terhadap warganya yang dimana persoalan tersebut berawal dari Kliennya yang sedang memberikan Arahan selaku Kepala Desa diatas panggung dalam acara 40 hari salah satu warganya di Desa Tumbang Jala. Dalam pengarahan yang di sampaikan oleh Klien menghimbau agar linmas tetap stanby dan sama sama menjaga kegiatan tersebut agar berlangsung dengan aman, namun saat diahkir himbauan Kliennya sempat menyinggung Oknum komandan Linmas yang berinisial E yang dimana yang bersangkutan tidak terima sehingga naik ke atas panggung dan menantang klienya sehingga sempat terjadi percekcokan diatas panggung, dan berdasarkan keterangan klienya mereka berdua sama2 turun dari atas panggung dan masing2 pulang mengambil Mandau. Sesampainya di tempat acara, warga menahan pak kades yg membawa mandau hingga terjatuh, dan pada saat itulah saudara E menerkam pak kades dan menggigit bagian pelipis sehingga mengalami luka bolong, dan keterangan pak kades juga di benarkan oleh saksi yg ada di tempat kejadian dan dan yg meleraikan mereka pada saat itu.
“Terkait pemberitaan di beberapa media beberapa waktu lalu itu tidak berimbang.”Ucap Restu
Alih-alih ditahan oleh warganya, klien yang posisi dalam keadaan terjatuh ke bawah sambil memengang sebilah Mandau, tiba-tiba diserang oleh E yang merupakan oknum linmas. E yang berada diatas posisi P berusaha menerkam dan menggigit P yang menyebabkan keduanya sama sama terluka. Bibir E terluka akibat goresan mata Mandau yang terlentang yang dipegang oleh P akibat E berusaha menyerang dan P terluka akibat gigitan E.
“Klien kita juga terluka diserang dan digigit oleh E disaat posisi Klien kita di bawah sambil memegang Mandau serta kerumunan warga yang berusaha melerai keduanya dan mengambil Mandau dari tangan klien kita. Klien kita tidak tau jika ada warga lainnya terluka karena dalam keterangan klien kita tidak ada sama sekali menyerang warga lain, justru Ia malah diserang oleh E dalam keadaan terjatuh di bawah” terangnya.
Source Foto: KDKALTENG
Berdasarkan keterangan Saksi yang tak ingin disebut namanya mengatakan bahwa saat itu Ia berusaha melerai keduanya dan menarik E yang dalam posisi mengigit pelipis P hingga terluka.
“Pada saat itu saya berusaha melerai keduanya, saya menarik E yang posisi nya diatas P, saat saya menarik E yang sambil mengigit pelipis P” ucapnya
Akibat kejadian tersebut keduanya sama sama saling melapor ke Polsek Kecamatan Senaman Mantikei, Kabupaten Katingan. Serta pihaknya meminta laporan kliennya dapat segera ditanggapi dan kedua belah pihak dapat ditahan sementara waktu sambil menunggu proses hukum ataupun adanya solusi dari kedua belah pihak.
Disisi lain pengurus DPW TBBR Kalteng dan DPD TBBR Katingan menyoroti pemberitaan mengenai Kades tersebut. Dalam keterangan yang didapat melalui Humas DPD TBBR Katingan, Efendy S.Pd. pihaknya menyayangkan atas pemberitaan yang tidak berimbang terkait Oknum Kades Tumbang Jala menyerang warganya serta oknum YRH yang memberikan informasi berita tersebut.
“Oknum YRH memberikan informasi berita yang tidak berimbang dan justru oknum ini tidak berada di lokasi dan tidak tau seperti apa fakta sebenarnya. Sehingga berita yang naik tidak memberikan fakta dari pihak sebelah hanya bermodalkan informasi satu pihak” ucap Efendy selaku Humas DPD TBBR Katingan.
Pihaknya menduga dengan pemberitaan yang tidak berimbang serta oknum yang memberikan informasi berita yang tidak berimbang tersebut dilatarbelakangi oleh persoalan persaingan politik maupun usaha di Desa tersebut. Hal ini disampaikan pihaknya mengingat P merupakan Kades di daerah tersebut.
Pihaknya juga menyampaikan agar permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik secara kekeluargaan serta mendorong pihak kepolisian untuk dapat menjadi tiang tengah serta memfasilitasi penyelesaian kedua belah pihak secara kekeluargaan.
“Ini mengingatkan kedua belah pihak sama sama satu kampung, dan sama sama masih memiliki hubungan kekeluargaan” ucap Efendy
